Timnas putri Indonesia menyambut tantangan besar menghadapi Belanda di laga FIFA Matchday bulan Oktober.
PSSI rupanya langsung mengegas pertandingan timnas putri Indonesia walaupun tak punya kompetisi.
Sepak bola perempuan memang terkesan dianaktirikan oleh PSSI siapa pun ketua umumnya.
Kompetisi Liga 1 Putri terakhir kali digelar pada 2019, atau lima tahun lalu!
Mengingat PSSI rezim Erick Thohir baru akan menggulirkan liga pada 2026, maka negara ini bakal tujuh tahun puasa kompetisi putri!
Dampak dari minimnya perhatian yaitu timnas putri menjadi bulan-bulanan di ajang internasional.
Di Piala Asia 2023, Garuda Pertiwi menjadi lumbung gol layaknya San Marino di sepak bola putra Eropa.
Pada laga melawan Australia, tim yang kala itu dibesut Rudy Eka takluk dengan skor 0-18.
Zahra Muzdalifah tersingkir di fase grup dengan capaian 0 poin dengan total kebobolan 28 kali!
Di era Erick Thohir, mulai ada perhatian dengan rutin bertanding kala jeda internasional FIFA Matchday.
Pelatih permanen juga telah ditunjuk dalam diri Satoru Mochizuki asal Jepang.
Kabar gembira, atau buruk, bagi Zahra Muzdalifah dkk yang terbaru adalah mereka akan menghadapi lawan kelas dunia bulan depan.
“Perlakuan kami merata antara sepakbola putra dan putri,” ujar Erick dalam jumpa pers hari ini.
“Saya tidak pernah beda-bedakan komitmen dalam memberlakukan sepakbola putri dan sepakbola putra.”
“Bahkan kami sudah keluarkan anggaran Rp 36 Miliar untuk sepakbola putri, salah satunya untuk kegiatan Timnas U-17 kemarin di Bali.”
“Khusus sepakbola putri, kami juga akan terus membangun strategi jangka pendek, menengah, dan panjang,” jelasnya.
Timnas Belanda bertengger di peringkat 11 dalam ranking FIFA putri, sedangkan Indonesia jauh di bawahnya, 104.
Berikut jadwal timnas putri Indonesia
25 Oktober
Belanda vs Indonesia
30 Oktober
Yordania U-20 vs Indonesia
