Pratama Arhan belum bermain lagi bagi Suwon FC hingga dua pekan menjelang musim berakhir, ada sindiran untuk PSSI dari petinggi klub.
PSSI semestinya mendengarkan perkataan petinggi Suwon FC mengenai karier Pratama Arhan.
Arhan datang ke Liga Korea Selatan dengan harapan besar usai menghabiskan dua tahun di Liga Jepang.
Pada awal musim, pihak Suwon FC mencoba memberikan kesempatan pada sang bek kiri untuk debut di K-League 1.
Namun debut pada bulan Mei itu dirusak sendiri oleh Arhan, yang langsung mendapatkan kartu merah tiga menit usai masuk lapangan.
Sejak saat itu, pelatih Kim Eun-jung tak pernah mengajaknya bertanding lagi.
Saat ini, K-League 1 tinggal menyisakan dua pertandingan.
Suwon FC akan menghadapi FC Seoul dan Pohang Steelers dalam satu pekan mendatang untuk kemudian memasuki libur offseason.
Dalam kondisi tersebut, seorang ofisial Suwon FC mengungkap kondisi Arhan dari dalam.
Ada pernyataan menohok mengenai PSSI yang terlalu sering memanggil Arhan sehingga mengganggu kariernya di klub.
“Arhan selalu rajin berlatih,” ungkap salah seorang ofisial dilansir BolaSport.com dari Sports-G.
“Bagaimanapun, dia sangat sering dipanggil untuk timnas Indonesia.”
Ini adalah problem laten PSSI, yaitu mereka terlalu sering memanggil pemain muda yang sedang naik daun.
Akibatnya, tak ada perkembangan bagi pemain tersebut di level klub karena lebih sering meninggalkan klub.
“Jika saya sedikit melebih-lebihkan, waktu yang dia habiskan di Korea mirip dengan waktu yang dia habiskan bersama Timnas Indonesia.”
“Ketika dia mulai nyetel dengan Suwon FC, dia malah dipanggil timnas Indonesia,” tambahnya.
Ofisial Suwon FC itu kemungkinan merujuk turnamen Piala Asia U-23 2024 yang memakan waktu satu bulan.
Pada Maret-April 2024, Arhan bukannya menghabiskan waktu bersama klub, malah membela Garuda di ajang yang digelar di luar kalender FIFA.
Sebelum itu, suami Azizah Salsha itu juga melewatkan sebagian besar masa pramusim karena membela timnas Indonesia di Piala Asia 2023 pada Januari.
Jika pemain muda terus dieksploitasi begini, Arhan dan para penerusnya akan kesulitan membangun karier di klub.
